Menjadi Ayah dan Suami yang Berkenan di Hadapan Tuhan

Penulis: Noldi Krisandi

Sebagai seorang ayah, peran yang diemban tidak hanya sekadar sebagai pencari nafkah atau pelindung fisik, tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa keluarga semakin dekat kepada Tuhan.

Alkitab mengajarkan banyak prinsip tentang bagaimana menjadi ayah yang tidak hanya mengutamakan tugas-tugas duniawi, tetapi juga menjalankan panggilan Tuhan dengan penuh kesungguhan hati.

Seorang ayah harus hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, sehingga hidupnya mencerminkan kasih Kristus. Peran ayah dalam keluarga sangatlah besar, oleh karena itu diperlukan kerja keras.

Memimpin dalam Kebenaran

Sebelum menjadi kepala keluarga, penting untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai dasar kehidupan keluarga. Tanpa pemahaman Firman, sulit bagi kepala keluarga dalam memimpin. Firman Tuhan harus menjadi pelita yang menerangi perjalanan hidup keluarga.

Ayah perlu memahami dan menerapkan Firman Tuhan agar dapat membimbing keluarga sesuai kehendak Tuhan. Ketika keluarga hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, penyertaan dan berkat Tuhan akan nyata. Berkat Tuhan itu ada dua, yaitu damai dan sejahtera.

Kedamaian menjadi sumber sukacita dalam keluarga, karena mencakup kasih sayang, rasa aman, dan kenyamanan. Jika keluargamu belum dipenuhi damai, evaluasi apakah kepemimpinanmu sudah sesuai dengan Firman Tuhan atau belum.

Sejahtera berarti keluargamu tidak mengalami kekurangan dalam sandang, pangan, dan papan. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya terpuruk dalam kekurangan, karena sejahtera adalah hasil dari kita mengikuti Tuhan.

Tuhan mengajarkan kita untuk menabung saat berkelimpahan, agar kita tetap hidup layak saat masa sukar datang (Amsal 6:6-8). Selain itu, Tuhan juga memberikan petunjuk tentang cara-cara untuk hidup sejahtera. Apakah kamu sudah menjalankan perintah tersebut, sehingga hidup keluargamu tidak kekurangan?

Belajar Firman Tuhan Bersama Keluarga

Salah satu cara memimpin keluarga dalam kebenaran adalah dengan belajar Firman Tuhan bersama. Banyak orang berpikir bahwa belajar Firman dalam keluarga hanya perlu dilakukan oleh pendeta atau orang penting lainnya di gereja. Ini jelas merupakan pemikiran yang salah.

Bagaimana mungkin sebuah keluarga bisa hidup menurut Firman Tuhan secara utuh jika tidak belajar Firman bersama di dalam keluarga? Parahnya, banyak orang hanya mengandalkan persekutuan gereja yang dilakukan satu atau dua kali seminggu, padahal itu sangat kurang.

Semakin paham kebenaran, sebuah keluarga akan semakin hidup dalam damai dan sejahtera di dalam Kristus. Tentu saja, memahami kebenaran saja tidak cukup jika tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pimpinlah keluargamu dalam kebenaran Firman Tuhan, maka kamu dan keluargamu akan mengalami berkat damai dan sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus.

Mengasihi Keluarga dengan Kasih Kristus

"Suami, kasihilah istrimu, sebagaimana Kristus telah mengasihi gereja dan telah menyerahkan diri-Nya baginya."
- Efesus 5:25

Tuhan mengingatkan kita bahwa suami harus mengasihi istrinya, seperti Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya untuk jemaat. Kasih ini bukan hanya tentang tindakan fisik, tetapi juga tentang kasih yang tidak egois, penuh pengorbanan, dan sabar.

Seorang ayah yang berkenan di hadapan Tuhan akan memprioritaskan kasih kepada keluarganya, baik dalam kata-kata maupun tindakan, serta meneladani Kristus dalam setiap aspek kehidupannya.

Sering kali, seorang anak tidak mengalami kasih Kristus dalam keluarganya, sehingga mereka mencari kasih yang lain di luar sana. Ini sangat berbahaya jika anak atau istri merasa lebih nyaman ketika tidak bersama ayah, karena dampaknya bisa sangat mengerikan.

Seorang ayah harus memancarkan kasih Kristus dalam kehidupannya agar keluarga terus hidup dalam kasih Kristus.

Mengajarkan Firman Tuhan kepada Anak

Sering kali, orang tua salah paham tentang pendidikan rohani anak, dengan menyerahkan tanggung jawab ini sepenuhnya kepada gereja atau guru sekolah Minggu. Padahal, pendidikan rohani adalah tanggung jawab utama orang tua, terutama ayah.

Ayah memiliki peran penting dalam mengajarkan Firman Tuhan, karena anak cenderung lebih mendengarkan ayah. Sebagai pemimpin keluarga, ayah harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan yang mencerminkan Kristus. Firman Tuhan menegaskan:

"Dan kamu, bapak-bapak, janganlah membangkitkan amarah anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
- Efesus 6:4

Seorang ayah yang memahami dan menerapkan Firman Tuhan akan membimbing anak dalam kebenaran. Sebaliknya, ayah yang tidak memahami Firman Tuhan gagal memberikan dasar iman yang kuat bagi anak, sehingga anak mudah terpengaruh nilai dunia.

Jika ayahmu dulu gagal mengajarkan Firman Tuhan, jadikan itu motivasi untuk tidak mengulanginya. Jadilah teladan yang baik, karena anak akan menghormati ayah yang mengajarkan dan menjalankan kebenaran. Jangan menuntut hormat tanpa memberikan teladan.

Ingatlah, karakter anak dibentuk oleh keluarga yang dipimpin dengan hikmat dan kasih berdasarkan Firman Tuhan. Sebagai pemimpin keluarga, jadilah pemimpin yang berhasil membimbing anak menjadi pribadi yang serupa dengan Kristus.

Mengutamakan Doa dan Kehadiran Tuhan dalam Keluarga

Apakah keluargamu memiliki mezbah doa? Apakah keluargamu selalu mengharapkan kehadiran Tuhan dalam setiap situasi, atau hanya menjadikan Tuhan sebagai simbol dan tempat meminta-minta?

Mezbah doa dalam keluarga sangat penting. Kepala keluarga harus memiliki inisiatif untuk membangun mezbah doa, karena melalui doa, menunjukkan bahwa kita selalu mengharapkan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah kehidupan keluarga.

Jika kamu tidak membangun mezbah doa dalam keluarga, maka itu menunjukkan keluargamu belum sepenuhnya percaya dan bergantung pada Tuhan.

Kamu pasti menginginkan kehadiran Tuhan selalu ada dalam keluargamu, maka doa harus menjadi salah satu fondasi utama dalam kehidupan keluarga, seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:12-13.

Ayah yang Bertanggung jawab

Jika di perusahaan ada CEO yang bertanggung jawab atas segala hal di kantor, maka dalam keluarga memiliki ayah yang tanggung jawab atas segala hal yang ada di dalam keluarga.

Ketika istrimu sering mengomel, kamu memiliki tanggung jawab untuk menghentikan omelannya dengan kasih. Begitu juga ketika istri atau anakmu melakukan kesalahan, kamu memiliki tanggung jawab untuk menegur dan menuntunnya ke jalan yang benar. Semua tanggung jawab dalam keluarga ada pada kepala keluarga.

Banyak keluarga yang gagal karena ayah tidak berhasil membawa keluarganya semakin dekat kepada Tuhan. Jangan sampai hal ini terjadi pada keluargamu.

Ingat, semua yang terjadi dalam keluarga adalah tanggung jawab seorang ayah.

Jangan melempar tanggung jawab keluarga kepada orang lain, karena kamulah pemimpinnya. Kamu yang harus mengayomi, melindungi, mencukupi, dan menjadi teladan dalam keluarga. Sedangkan istri adalah penolongmu dalam memikul tanggung jawab itu. Ingat, istrimu adalah penolong, bukan penanggung (Kejadian 2:18).

Kiranya Damai Sejahtera yang berasal dari Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai keluargamu. Amin.

Penulis : Noldi Krisandi

Renungan Kasih dan Damai Sejahtera

salib mejadi simbol pentingnya mengasihi diri sendiri

Pentingnya Mengasihi Diri Sendiri

Ketika kita berhasil mengasihi diri sendiri maka kita akan berhasil mengasihi sesama manusia dan selalu hidup dalam damai.

salib di padang rumput mejadi simbol pentingnya Menjadi Pribadi Penuh Damai

Menjadi Pribadi Penuh Damai

Semua orang mencari kedamain, tetapi hanya sedikit yang mau menjadi sumber damai. Mari menjadi pribadi yang membawa kedamaian.

seseorang yang mendapatkan berkat kesejahteraan dari Tuhan

Selalu Hidup dalam Kesejahteraan

Siapa sih yang tidak ingin hidup sejahtera, mari belajar dari Firman Tuhan bagaimana cara untuk selalu hidup dalam kesejahteraan.

sekumpulan orang yang memandang salib agar dapat memberi karena kasih

Memberi karena Kasih

Memberi karena kasih bukan karena gengsi atau untuk investasi, memberi untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk dimuliakan Tuhan.


Renungan Keluarga Kristen

Gambar 1

Menjadi Ayah yang Berkenan

Sukses menjadi ayah yang berkenan di hadapan Tuhan sehingga bisa menjadi teladan dalam keluarga yang diberkati Tuhan.

Gambar 2

Menjadi Ibu yang Berkenan

Belajar menjadi ibu yang berkenan di hadapan Tuhan, karena kedamaian dalam keluarga berasal dari seorang ibu yang berkenan dihadapan Tuhan.

Gambar 3

Menjadi Anak yang Berkenan

Pentingnya menjadi anak yang berkenan di hadapan Tuhan dan orang tua sehingga hidup kita penuh damai dan sejahtera.

Gambar 4

Orang Tua Sebagai Teladan

Orang tua harus menjadi teladan bagi anak, karena anak adalah citra dari orang tua itu sendiri | Pentingnya perkenanan Tuhan


Renungan Mengerti Maksud Tuhan

Gambar 1

Makna Salib Yesus bagi Manusia

mengerti makna salib Yesus dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hidup kita selalu berkenan di hadapan Tuhan dan menjadi berkat.

Gambar 2

Tujuan Manusia Diciptakan

Mengerti tujuan Tuhan menciptakan manusia, sehingga hidup kita sesuai dengan rancangan Tuhan yang penuh Damai Sejahtera.

Gambar 3

Maksud Tuhan dalam Kesesakan

Intropeksi diri apakah kesesakan yang kita alami karena rancangan Tuhan atau kesalahan kita, sehingga dapat menemukan maksud Tuhan.

Gambar 4

Berkat Sesungguhnya dari Tuhan

Mengerti berkat sesungguhnya yang diberikan Tuhan || Semua berkat dari Tuhan menciptakan Kedamaian dan Kesejahteraan.