
Shalom saudara-saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus.
Kiranya berkat Damai Sejahtera dari Tuhan selalu menyertai kehidupan saudara-saudari sekalian.
Renungan kita saat ini sangat sensitif, mungkin sebagian orang suka dengan renungan ini sebagian juga kurang menyukainya.
saya akan membuka renungan ini dengan kalimat yang mungkin akan menjadi sangat kontroversi. "Memberi kepada orang yang membutuhkan itu lebih baik dari pada kita memberi ke Gereja". Saya ulangi sekali lagi "Memberi kepada orang yang membutuhkan itu lebih baik dari pada kita memberi ke Gereja"
Memberi karena Kasih bukan karena Gengsi
Saya duduk termenung ketika mendengar khotbah seorang pendeta senior yang memintah atau bisa dikatakan memerintahkan jemaatnya untuk memberi yang terbaik, jangan memberi dengan mominal yang kecil. Beliau merendahkan jemaat yang memberi dengan nominal kecil, sebut saja dua ribu rupiah atau lima ribu rupiah.
Akhirnya jemaat yang awalnya ingin memberi persembahan dua ribu atau lima ribu merasa malu, sehingga ada jemaat yang memilih untuk tidak memberi ada juga yang dengan terpaksa mengeluarkan uang pecahan sepuluh ribuan keatas.
Hal ini membuat jemaat memberi karena gengsi bukan karena mengasihi Tuhan. Tapi tenang saudara, perkataan saya tentang pendeta tadi tidaklah nyata, karena mana mungkin ada pendeta berkata demikian.
"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. "
- 2 Korintus 9:7
Jika kita memberi dengan sedih hati atau karena paksaan, maka pemberian kita tidak diterima oleh Tuhan. Sama halnya ketika kita memberikan persembahan hanya karena gengsi bukan karena kasih, maka persembahan kita tidak diterima oleh Tuhan (Matius 15:8-9).
Ingat, Tuhan tidak butuh uangmu, Tuhan butuh hati yang tulus mengasihiNya.
Hal ini bukan hanya berlaku saat kita memberikan korban persembahan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Jangan memberi jika bukan karena kasih, karena itu hanya akan membuat kemunafikan dalam dirimu. Jika kita memberi haruslah kita memberi karena kasih, bukan karena gengsi.
Memberi karena Kasih bukan Untuk Investasi
Banyak orang memberi kepada Tuhan agar mereka diberi lebih banyak oleh Tuhan, hal ini semacam menghutangi Tuhan. Lucu sekali pemikiran ini, seakan-akan Tuhan butuh uang kita, padahal uang itu hanyalah nilai tukar yang dibuat oleh manusia. Terus kok bisa ada konsep menghutangi Tuhan?
"Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
- Roma 11:35-36
Memberi kepada Tuhan itu karena kita sadar bahwa segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sampai kita memberi untuk investasi, karena uang itu sebuah benda yang berharga di mata manusia, tetapi tidak di mata Tuhan.
Mungkin kamu bertanya, lantas kenapa Tuhan menyuruh bangsa Israel memberikan persepulahan jika memang uang itu tidak berharga di mata Tuhan? Kalau ada yang bertanya demikian seperti belum tuntas membaca Firman Tuhan.
Perpuluhan yang Tuhan perintahkah bukan diberikan kepada Tuhan, tetapi kepada suku Lewi yang tidak mendapat bagian dari tanah perjanjian. Bangsa Israel memiliki 12 suku, salah satunya adalah suku Lewi. Suku Lewi tidak mendapat jatah tanah perjanjian yang dijanjikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel, sebagai gantinya Tuhan menyuruh semua suku lain di bangsa Israel untuk memberikan perpuluhan kepada suku Lewi (Bilangan 18:21).
Selain diberikan kepada suku Lewi, perpuluhan juga diperuntuhkan untuk orang asing, anak yatim, dan janda yang ada di wilayah Israel agar mereka bisa makan dengan kenyang. Ketika memberikan perpuluhan Tuhan menjajikan berkat kepada bangsa Israel (Ulangan 14:28-29).
Jadi jelas ya, perpuluhan yang diperintah oleh Tuhan ke bangsa Israel itu bukan diberikan kepada Tuhan, tetapi diberikan kepada suku Lewi sebagai ganti jatah tanah perjanjian, dan kepada orang asing, anak yatim, dan janda (Ulangan 14:28-29).
Penting untuk diingat, memberi itu karena kasih bukan untuk investasi. Memberi karna kasih dengan tujuan untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan untuk investasi kepada Tuhan.
Kenapa di awal saya mengatakan "Memberi kepada orang yang membutuhkan itu lebih baik dari pada kita memberi ke Gereja". Tetapi bukan berarti memberi ke Gereja adalah sesuatu yang tidak baik. Memberkati Gereja lewat persembahan merupakan hal yang penting, karena melalui Gereja banyak orang mengenal Tuhan. Tolong hal ini jangan di salah artikan.
Saya hanya mau menegaskan bahwa pemberian yang berkenan dihadapan Tuhan bukan hanya memberi ke Gereja, tetapi juga termasuk memberi ke orang yang membutuhkan.
Gereja juga butuh finansial untuk membeli peralatan pendukung ibadah agar ibadah jadi lebih baik. Tetapi satu hal yang ditekankan adalah ketika memberi itu karena kasih bukan karena gengsi atau untuk investasi.
Tuhan Yesus Memberkati.
Penulis : Noldi Krisandi